Bontang – Polres Bontang Gelar Tactical Floor Game (TFG) dalam rangka kesiapan pengamanan Pemilu serentak 2024 di wilayah Hukum Polres Bontang. Kamis (21/9/2023) pukul 08.00 wita.
Kegiatan Tactical Floor Game ( TFG ) merupakan simulasi tahapan dan skenario manajerial pengamanan yang menggambarkan bagaimana operasi kepolisian yang akan digelar dengan sandi Operasi Mantap Brata 2024 dilaksanakan.
Dalam TFG melatih respon menghadapi segala situasi dan ancaman yang memungkinkan terjadi selama pemilu berlangsung, dimana di dalamnya terdiri dari 6 satgas yaitu Preemtif, Preventif, Kamseltibcarlantas, Gakkum, Humas, dan Ban Ops yang masing-masing akan memiliki peran, tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab.
Dalam keterangannya Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prastiya mengatakan Operasi Mantap Brata ( OMB ) yang akan dilaksanakan mulai Bulan Oktober 2023 mendatang melibatkan 280 personil dimana jumlah tersebut merupakan 2/3 dari 413 jumlah keseluruhan personil Polres Bontang
” OPs Mantap Brata dalam rangka Pengamanan Pemilu tahun 2024 sebagai upaya mengiringi pembangunan nasional yang dapat terwujud apabila situasi keamanan dan ketertiban berjalan dengan baik.
Namun situasi dapat berubah dengan sangat dinamis dimana tahun ini memasuki agenda politik nasional yang merupakan rangkaian tahapan-tahapan Pemilu dan Pemilukada, sehingga diperlukan komitmen menyatukan pemikiran dan langkah untuk mewujudkan kesuksesan penyelenggaraan Pemilu Serentak tahun 2024.
“ Terdapat suatu perubahan yang besar dalam penyelenggaraan Pemilu kali ini karena dilakukan secara serentak dan terbesar sepanjang sejarah sebagai bangsa yang berdaulat ”. Ucapnya.
Kasubdit Waster Dit Pamobvit Polda Kaltim AKBP Fauzi Akhmad menegaskan Polri tidak bisa berdiri sendiri dan mengedepankan ego sectoral.
“ Dengan fenomena dan dinamika situasi politik dan Kamtibmas yang berkembang kita harus mampu berkomunikasi, bekerjasama dan berkoordinasi serta berkolaborasi dengan unsur-unsur terkait, baik dari TNI, Penyelenggara Pemilu dan Pemerintah Daerah”. Ungkapnya.
Anjak Utama Bidang Sabhara Baharkam Polri Brigjen Pol. Drs. Dody Marsidy mengarahkan hal yang paling penting ketika dilangsungkan gladi di lapangan (Sispamkota) kerangka manajemen pengamanan oleh masing-masing Satgas Ops harus benar benar dipahami, seperti halnya pepatah mengatakan “Saya lihat maka Saya tahu, Saya baca maka Saya paham, dan Saya kerjakan maka saya mengerti”. Ungkapnya.
Kemungkinan hanya sekitar 60 persen kekuatan personel yang bisa dimaksimalkan untuk pelaksanaan operasi, sehingga perlu adanya kerjasama dengan instansi terkait untuk mengendalikan eskalasi perubahan situasi keamanan di lapangan.
“ Seluruh langkah dan strategi pengamanan harus benar-benar diperhitungkan tidak boleh under estimate, seluruh situasi harus ditangani dengan serius, karena para pejabat penanggung jawab akan dimintai pertanggung jawaban manajerial terkait pelaksanaan operasi di lapangan”. Pungkasnya.
HUMAS POLRES BONTANG