Bontang – Perkembangan ekonomi tumbuh seiring produktifitas masyarakat yang senantiasa dinamis. Saat ekonomi tumbuh dengan cepat, permintaan barang dan jasa dimungkinkan melebihi kapasitas produksi, yang dapat mendorong kenaikan harga dan menyebabkan inflasi. Jika biaya produksi, seperti upah tenaga kerja atau harga bahan baku naik secara signifikan tanpa adanya peningkatan produktivitas yang seimbang, produsen mungkin menaikkan harga produk mereka, memicu inflasi.
Polri berkontribusi dalam melakukan pengawasan dan pengendalian barang dan jasa terutama beberapa komoditas pokok. Senin (18/03/2024) Kapolres Bontang AKBP Alex F. L Tobing hadiri Rapat Pengendalian Inflasi di Daerah oleh Mendagri secara Virtual Ruang Rapat Kantor Walikota Bontang. Turut hadir dalam rapat Walikota Bontang Basri Rasse bersama Staf, Unsur Forkopimda, Badan Pusat Statistik, Analis Ekonomi dan Auditor Daerah.
Penyampaian Mendagri bahwa
Harga Pangan Bergejolak (Volatile Food) – khususnya pada produk hortikultura dan peternakan perlu dipantau, mengingat kemungkinan potensi terjadi inflasi.
Dalam rapat virtual itu beberapa lembaga menyampaikan masukan diantaranya BULOG, KEMENDAG, BAPPENAS, KEMENTAN, BAPANAS, dan Satgas Pangan Polri.
Penyampaian Kasatgas Pangan Polri terkait Pengawasan Penerapan Relaksasi HET Beras Premium dan Satgas Pangan Daerah agar melakukan monitoring fluktuatif harga gabah.
Perkembangan ekonomi di Bontang disampaikan oleh Walikota Bontang Basri Rasse bahwa 90% komoditas pangan berasal dari luar Bontang, upaya pengendalian dan pengawasan berkolaborasi dengan Forkopimda, Satgas Pangan Daerah tetap berjalan dan berkoordiasi dengan Bulog, produsen dan distributor untuk dapat kendalikan harga dan pasokan.
HUMAS POLRES BONTANG