Bontang – Genduren atau Kenduri atau Kenduren dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti perjamuan makan untuk memperingati suatu peristiwa, seperti perayaan Ulang Tahun atau peristiwa lain dengan maksud meminta berkah atau keberkahan.
Kenduri atau Kenduren yang lebih dikenal dengan sebuatan Selamatan atau Syukuran (sebutan kenduri bagi masyarakat Jawa) telah ada sejak dahulu kala sebelum masuknya agama ke Nusantara ini.
Untuk melestarikan tradisi Genduren ini, Paguyuban Warga Kediri (PWK) Kota Bontang dalam memeriahkan Hari Ulang Tahunnya (HUT) Ke-22 bakal menggelar Kenduri yang diberi nama
“Genduren Akbar”, Minggu, 22 Maret 2020 nanti.
Sedikitnya Panitia akan menyiapkan 222 tumpeng sesuai hari jadi PWK yang ke 22, tumpeng-tumpeng tersebut nantinya akan kami bagikan secara gratis kepada warga yang hadir di Lapangan Parikesit (makan tumpeng gratis), kata Suyono selaku Ketua Paguyuban Warga Kediri Kota Bontang.
Satu tumpeng bisa dimakan untuk lima atau enam orang. Setidaknya sekitar 1.330 orang dapat menikmati sajian tumpeng ulang tahun tersebut, jelas Suyono.
Tumpeng-tumpeng tersebut merupakan bantuan dan partisipasi dari Warga Kediri yang ada di Kota Bontang sebagai bentuk rasa syukur atas Nikmat dan Rizeki yang telah diterima selama ini.
Usai Genduren Akbar akan dilanjutkan dengan Pentas Barong atau Barongan. Seluruh Barong yang dimiliki Grup Jaranan di Kota Bontang akan tampil dipuncak acara HUT PWK KE-22 tersebut, tambahnya.
Selain melestarikan Tradisi Genduren, kami juga melestarikan Seni Jaranan atau Kuda Lumping dengan mengadakan Roadshow Kesenian Jaranan di setiap Kelurahan wilayah Kecamatan Bontang Utara mulai tanggal 7 Pebruari hingga 7 Maret 2020, jelas Suyono.
“semoga rangkaian acara HUT PWK ke-22 ini dapat mewarnai Seni dan Budaya Nusantara di Kota Bontang dan dapat menghibur masyarakat Kota Taman”, pungkasnya.