Bontang – Paguyuban Warga Kediri (PWK) Kota Bontang kembali ikut memeriahkan Pesta Erau Pelas Benua di Kelurahan Guntung Kota Bontang. Tarian dengan judul “Srengenge Mlethek” atau dalam bahasa Indonesia “Matahari Terbit” ini ikut meramaikan Pesta Adat tahunan tersebut.
Acara yang dihadiri Wali Kota Bontang dr. Hj. Neni Moerniaeni, Sp. OG ini, Paguyuban Warga Kediri menyuguhkan Tarian Dewi Songgo Langit yang dikolaborasikan dengan empat kesenian lainnya, seperti Kethek Ogleng, Prajuritan Kerajan Kediri, Putri Sekartaji dan Barongan, ikut meramaikan malam terakhir Erau Pelas Benua.
Persembahan ini untuk meriahkan rangkaian malam Penutupan acara Erau Pelas Benua di Kelurahan Guntung Kota Bontang, dengan melibatkan sedikitnya 80 orang anggota Paguyuban Warga Kediri Kota Bontang, Sabtu (7/9/2019).
Lima kesenian tersebut menjadi satu kesatuan pertunjukan yang menarik serta menghibur ratusan penonton yang hadir di Rumah Adat Kutai Kelurahan Guntung Kec. Bontang Utara Kota Bontang yang dilanjutkan dengan tampilan Seni Jaranan dari Grup Jaranan Ryo Manggolo Putro – Paguyuban Warga Kediri..
Dewi songgo langit merupakan salah satu Putri asli dari Kerajaan Kediri. Dalam cerita yang dituangkan dalam tarian tersebut, saat sang Putri melakukan tapa brata (bertapa), terjadi kegaduhan dan kekacauan yang mengganggu masyarakatnya yang dilakukan oleh sekelompok orang dari kerajaan lain.
Merasa terusik Kerajaannya, Dewi Songgo Langit langsung turun dari Pertapaan dan mengerahkan seluruh kekuatan untuk membuat situasi menjadi kembali tenang dan aman. Seluruh Prajurit Kerajaan yang dibantu Kethek Ogleng (kera putih) dan Barongan melakukan perlawanan hingga berhasil mengusir para perusuh.
Para Emban Kerajaan yang selalu setia mendampungi Putri Songgo Langit dalam Tarian ini diperankan oleh para Dewi Sekartaji yang merupakan generasi berikutnya dari Putri Kerajaan Kediri, mengambil peran mengawal sang Putri.
Suyono selaku Ketua Umum Paguyuban Warga Kediri Kota Bontang menerangkan, Tarian ini kami tampilkan kepada masyarakat Kota Bontang khususnya Warga Kediri yang ada di Kota Bontang agar lebih mengenal terhadap seni dan budaya asli dari Kediri.
“Ini sangat penting bagi kita semua, masyarakat, terutama warga Kediri yang berdomisili di Kota Bontang ini. Di mana cerita Putri Songgo Langit yang telah menyebar ke seluruh dunia, harus kita lestarikan” tegas Suyono.
Selain menghibur, kesenian daerah khas Kediri tersebut juga mampu memberikan tambahan pengetahuan budaya bagi para generasi muda yang kini mulai dipengaruhi oleh era globalisasi dan kesenian dari Negara lain.
“Tarian ini menarik, sangat menghibur. Kita jadi semakin tahu akan kebudayaan khas Kediri. Karena bagaiamana pun kita sebagai generasi muda harus tetap melestarikannya, “Siapa lagi kalau bukan kita yang melestarikannya,” imbuh Suyono.